Re-post dari FB Joe R Dan HANYA UNTUK ORANG BERSYUKUR “Kami bersyukur ada program Tol Laut. Kami pun berharap, Pemerintah Pusat bisa men...
Re-post dari FB Joe R Dan
HANYA UNTUK ORANG BERSYUKUR
“Kami bersyukur ada program Tol Laut. Kami pun berharap, Pemerintah Pusat bisa menambah Armada Kapal untuk wilayah Papua dan Papua Barat,” ujar Hendrik Saidui, Kepala Dinas Perdagangan Industri dan Koperasi, Kabupaten Manokwari.
Gagasan "TOL LAUT" bukanlah 'dongeng' belaka. Jalan Tol Laut merupakan ide cemerlang yang menjadi bagian dari rancangan program kerja Joko Widodo sejak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Beliau menekankan Indonesia Bagian Timur harus benar benar diperhatikan, baik Papua, Maluku maupun NTT. Rakyat ingin melihat ada perubahan perubahan nyata terkait dengan Tol Laut.
Tujuan yang ingin dicapai oleh Presiden Joko Widodo dari keberadaan Tol Laut adalah mempersatukan Indonesia dari Sabang sampai Marauke, serta menerapkan pemerataan pembangunan daerah. Untuk mencapai target perlu dilakukan Evaluasi Rute Pelayaran agar lebih Efisien, peningkatan jumlah dan variasi muatan barang, efisiensi angkutan kargo baik berangkat serta muatan baliknya, deregulasi di pelabuhan pelabuhan sehingga bisa memangkas prosedur dan mempersingkat waktu.
Proyek Tol Laut saat ini telah berjalan dalam beberapa bulan terakhir, dan berhasil menurunkan biaya Logistik di Tanah Air. Tiga Trayek Transportasi Jalan Tol Laut yang telah beroperasi telah memberikan dampak terhadap peningkatan muatan baik dari Pulau Jawa ataupun ke luar Pulau Jawa. Dengan adanya Transportasi Kapal Reguler yang melintas di wilayah tersebut, biaya angkutan untuk komoditas dasar hingga harga barang kebutuhan pokok pun ikut turun.
Sebagai contoh, harga beras di Indonesia Timur telah turun 22%, gula pasir turun 28%, minyak goreng curah turun 15%, tepung terigu turun 29%, daging ayam ras turun 28%, telur ayam ras turun 49%, triplek turun 17%, dan semen turun 22%. Semua kebutuhan itu turun dibanding sebelum ada Tol Laut.
Selain membangun Sistem Logistik Kelautan, Presiden Joko Widodo juga akan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia Bagian Timur, tepatnya di Sorong. Esensinya, adalah untuk membangun Pusat Industri Pengolahan di wilayah tersebut. Jadi, Pemerintah Daerah cukup menyediakan lahan sebagai modal dasar, selanjutnya Pemerintah Pusat akan menyokong Pembangunan Infrastruktur, baik itu Jalan, Air Minum, Listrik dan sebagainya.
Presiden mengemukakan langkah langkah konkret dalam percepatan Realisasi Tol Laut serta mempersingkat waktu angkut barang di pelabuhan (dwelling time) harus segera dilakukan untuk meningkatkan daya saing kompetitif Indonesia. Sebab, dua hal tersebut menjadi syarat mutlak Indonesia dapat memenangkan kompetisi.
Pembenahan sangat penting dilakukan agar Biaya Logistik menjadi lebih rendah dan efisien sehingga daya saing dengan negara-negara lain dapat ditingkatkan. Sekadar untuk diketahui, yang tadinya dwelling time memakan waktu satu minggu menjadi 3-4 hari saja, bahkan bisa lebih dipersingkat lagi.
Berkenaan dengan itu, Presiden Jokowi menginstruksikan agar dilakukan deregulasi peraturan berupa penyederhanaan prosedur perizinan dan langkah perpercepatan pelayanan ke Pelabuhan. Sehingga, dwelling time bisa diturunkan mulai dari tahap pre clearance, customs clearance dan post clearance.
Pentingnya sinergi antar Kementerian dan Lembaga (K/L), seperti sinergi antara Ditjen Bea Cukai dengan BKPM dalam proses pelayanan customs clearance. Sehingga dengan sistem yang terintegrasi akan bisa memangkas prosedur dan akhirnya menurunkan dwelling time.
Presiden Jokowi juga telah meresmikan Pelabuhan Wasior di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, sebagai bagian dari Proyek Transportasi Tol Laut di Kawasan Indonesia Bagian Timur. Pelabuhan Wasior merupakan bagian dari 68 Pelabuhan yang dijanjikan Pemerintah untuk diselesaikan sampai akhir tahun ini. Hingga saat ini sudah selesai dibangun sebanyak 27 Pelabuhan Laut berupa proyek pembangunan baru dan ekspansi. Bukan hanya di Papua saja, tapi juga di Maluku, NTT, dan ada beberapa di Sulawesi.
Pelabuhan Wasior merupakan pelabuhan pengumpul dalam hierarki pelabuhan laut. Pembangunan fasilitas di Pelabuhan Wasior meliputi dermaga seluas 174 x 10 meter persegi. Pelabuhan Wasior dapat disandari Kapal hingga 3.500 DWT. Selain itu, terdapat pembangunan fasilitas Darat, seperti Kantor, Terminal Penumpang, Pos Jaga, Rumah Pompa, Genset, Gudang seluas 15 x 40 meter persegi, dan Lapangan Penumpukan seluas 10 ribu meter persegi.
Presiden Jokowi meminta Tiket Kapal yang melintasi Rute Jalan Tol Laut 'tidak mahal', harus disubsidi agar seluruh lapisan masyarakat bisa menggunakannya.
***
"Kenapa Pelabuhan dibangun, Airport juga dibangun di titik titik terluar di negara kita ini ? Sebab, kita ingin mempersatukan semua Kabupaten di semua Provinsi yang ada di negara kita, Indonesia," ujar Presiden Jokowi.
__
"Hanya para pembenci, iri hati dan dengki, yang tidak pernah bersyukur."
Bayangkan, Perusahaan Jasa Angkutan Laut Jepang pun berminat untuk investasikan modalnya senilai Rp.365 Milyar terkait program Jalan Tol Laut, khusus rute Surabaya menuju Wilayah Timur Indonesia, termasuk Papua.
Salud !
Bravo Presiden Jokowi
Jaya Indonesia-ku
Salam Damai Sejahtera,
LOUIS joeRdan

HANYA UNTUK ORANG BERSYUKUR
“Kami bersyukur ada program Tol Laut. Kami pun berharap, Pemerintah Pusat bisa menambah Armada Kapal untuk wilayah Papua dan Papua Barat,” ujar Hendrik Saidui, Kepala Dinas Perdagangan Industri dan Koperasi, Kabupaten Manokwari.
Gagasan "TOL LAUT" bukanlah 'dongeng' belaka. Jalan Tol Laut merupakan ide cemerlang yang menjadi bagian dari rancangan program kerja Joko Widodo sejak menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Beliau menekankan Indonesia Bagian Timur harus benar benar diperhatikan, baik Papua, Maluku maupun NTT. Rakyat ingin melihat ada perubahan perubahan nyata terkait dengan Tol Laut.
Tujuan yang ingin dicapai oleh Presiden Joko Widodo dari keberadaan Tol Laut adalah mempersatukan Indonesia dari Sabang sampai Marauke, serta menerapkan pemerataan pembangunan daerah. Untuk mencapai target perlu dilakukan Evaluasi Rute Pelayaran agar lebih Efisien, peningkatan jumlah dan variasi muatan barang, efisiensi angkutan kargo baik berangkat serta muatan baliknya, deregulasi di pelabuhan pelabuhan sehingga bisa memangkas prosedur dan mempersingkat waktu.
Proyek Tol Laut saat ini telah berjalan dalam beberapa bulan terakhir, dan berhasil menurunkan biaya Logistik di Tanah Air. Tiga Trayek Transportasi Jalan Tol Laut yang telah beroperasi telah memberikan dampak terhadap peningkatan muatan baik dari Pulau Jawa ataupun ke luar Pulau Jawa. Dengan adanya Transportasi Kapal Reguler yang melintas di wilayah tersebut, biaya angkutan untuk komoditas dasar hingga harga barang kebutuhan pokok pun ikut turun.
Sebagai contoh, harga beras di Indonesia Timur telah turun 22%, gula pasir turun 28%, minyak goreng curah turun 15%, tepung terigu turun 29%, daging ayam ras turun 28%, telur ayam ras turun 49%, triplek turun 17%, dan semen turun 22%. Semua kebutuhan itu turun dibanding sebelum ada Tol Laut.
Selain membangun Sistem Logistik Kelautan, Presiden Joko Widodo juga akan membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia Bagian Timur, tepatnya di Sorong. Esensinya, adalah untuk membangun Pusat Industri Pengolahan di wilayah tersebut. Jadi, Pemerintah Daerah cukup menyediakan lahan sebagai modal dasar, selanjutnya Pemerintah Pusat akan menyokong Pembangunan Infrastruktur, baik itu Jalan, Air Minum, Listrik dan sebagainya.
Presiden mengemukakan langkah langkah konkret dalam percepatan Realisasi Tol Laut serta mempersingkat waktu angkut barang di pelabuhan (dwelling time) harus segera dilakukan untuk meningkatkan daya saing kompetitif Indonesia. Sebab, dua hal tersebut menjadi syarat mutlak Indonesia dapat memenangkan kompetisi.
Pembenahan sangat penting dilakukan agar Biaya Logistik menjadi lebih rendah dan efisien sehingga daya saing dengan negara-negara lain dapat ditingkatkan. Sekadar untuk diketahui, yang tadinya dwelling time memakan waktu satu minggu menjadi 3-4 hari saja, bahkan bisa lebih dipersingkat lagi.
Berkenaan dengan itu, Presiden Jokowi menginstruksikan agar dilakukan deregulasi peraturan berupa penyederhanaan prosedur perizinan dan langkah perpercepatan pelayanan ke Pelabuhan. Sehingga, dwelling time bisa diturunkan mulai dari tahap pre clearance, customs clearance dan post clearance.
Pentingnya sinergi antar Kementerian dan Lembaga (K/L), seperti sinergi antara Ditjen Bea Cukai dengan BKPM dalam proses pelayanan customs clearance. Sehingga dengan sistem yang terintegrasi akan bisa memangkas prosedur dan akhirnya menurunkan dwelling time.
Presiden Jokowi juga telah meresmikan Pelabuhan Wasior di Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, sebagai bagian dari Proyek Transportasi Tol Laut di Kawasan Indonesia Bagian Timur. Pelabuhan Wasior merupakan bagian dari 68 Pelabuhan yang dijanjikan Pemerintah untuk diselesaikan sampai akhir tahun ini. Hingga saat ini sudah selesai dibangun sebanyak 27 Pelabuhan Laut berupa proyek pembangunan baru dan ekspansi. Bukan hanya di Papua saja, tapi juga di Maluku, NTT, dan ada beberapa di Sulawesi.
Pelabuhan Wasior merupakan pelabuhan pengumpul dalam hierarki pelabuhan laut. Pembangunan fasilitas di Pelabuhan Wasior meliputi dermaga seluas 174 x 10 meter persegi. Pelabuhan Wasior dapat disandari Kapal hingga 3.500 DWT. Selain itu, terdapat pembangunan fasilitas Darat, seperti Kantor, Terminal Penumpang, Pos Jaga, Rumah Pompa, Genset, Gudang seluas 15 x 40 meter persegi, dan Lapangan Penumpukan seluas 10 ribu meter persegi.
Presiden Jokowi meminta Tiket Kapal yang melintasi Rute Jalan Tol Laut 'tidak mahal', harus disubsidi agar seluruh lapisan masyarakat bisa menggunakannya.
***
"Kenapa Pelabuhan dibangun, Airport juga dibangun di titik titik terluar di negara kita ini ? Sebab, kita ingin mempersatukan semua Kabupaten di semua Provinsi yang ada di negara kita, Indonesia," ujar Presiden Jokowi.
__
"Hanya para pembenci, iri hati dan dengki, yang tidak pernah bersyukur."
Bayangkan, Perusahaan Jasa Angkutan Laut Jepang pun berminat untuk investasikan modalnya senilai Rp.365 Milyar terkait program Jalan Tol Laut, khusus rute Surabaya menuju Wilayah Timur Indonesia, termasuk Papua.
Salud !
Bravo Presiden Jokowi
Jaya Indonesia-ku
Salam Damai Sejahtera,
LOUIS joeRdan
